Riset di negara maju umumnya lebih mapan daripada di negara berkembang. Lingkungan kerja yang bersifat internasional, kerja sama dengan peneliti dari berbagai negara, juga tersedia di negara maju. Itulah beberapa alasan, Betty Purwandari memilih menempuh pendidikan S3 di Inggris, yang merupakan salah satu negara maju di dunia. Wanita kelahiran Bandung ini kagum dengan dampak World Wide Web yang begitu besar terhadap hidup manusia, mulai dari web mail, Facebook, Skype, e-commerce, sampai e-science. Baik dampak yang positif maupun negatif, perlu dipelajari dan diantisipasi. Kekagumannya tersebut membawanya untuk memilih University of Southampton, di Inggris. Riset Betty ialah tentang Web Science, yang mempelajari dampak Web terhadap kemanusiaan, dan menyiapkan teknologi Web agar lebih tepat guna bagi manusia. Penelitian ini merupakan bagian dari aktifitas Web Science Reseach Initiatives(WSRI), yang dibentuk dan dikelola oleh MIT serta University of Southampton. Riset tersebut merupakan salah satu program dari Web Foundation, yang didirikan oleh Tim Berners-Lee.
Fokus risetnya adalah tentang Mobile Web untuk masyarakat desa di negara berkembang. Hal tersebut menjadi penting karena 80% penduduk dunia tinggal di negara berkembang. Namun selama lebih dari lima belas tahun, Web lebih banyak dikembangkan oleh dan untuk negara maju. Merupakan tantangan bagi kita, yang berasal dari negara berkembang, untuk aktif mengembangkan teknologi global seperti Web, agar lebih sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat kita. Misalnya kualitas jaringan mobile di pedesaan, biasanya kalah jauh dari daerah urban. Daya beli masyarakat desa juga perlu diperhatikan. Mayoritas penduduk desa membeli telepon selular sederhana, bukan gadget terkini seperti BlackBerry atau iPhone. Jadi aspek teknis dari mobile web, seperti user interface, HTTP, teknik kompresi, perlu diolah sesuai kondisi dan kebutuhan setempat. Aspek lain seperti regulasi juga perlu dikaji, karena akan berdampak pada besarnya tarif serta kualitas layanan operator selular.
Kegiatan utama Betty adalah melakukan riset, baik di kampus maupun di tempat tinggal. Kegiatannya bisa berupa kuliah pendukung, seminar, diskusi, dan teleconference. Ada pula studi dan eksperimen mandiri. Tersedianya broadband bandwidth hampir di segala tempat, juga VPN yang handal ke jaringan kampus. Kegiatan riset sebenarnya bisa dilakukan di berbagai lokasi, seperti di lab kampus, di taman, di kereta api. Asalkan ada niat, maka aktifitas riset bisa terus berjalan. Selain melakukan riset, Betty pun menjadi asisten dosen. Aktifitas lainnya adalah menjadi anggota ECSWomen, perkumpulan dosen dan mahasiswa wanita diSchool of Electronics and Computer Science. Juga Theano, grup sejenis di Faculty of Engineering, Science, and Mathematics. Keduanya menyiapkan para wanita, yang menjadi minoritas di bidang sains dan teknik, supaya bisa bekerja sama lebih baik dengan kaum pria, yang menjadi mayoritas di bidang tersebut. Setelah menyelesaikan S3, Betty akan kembali mengajar di Fasilkom UI dan bisa terus bekerja sama dengan badan internasional juga rekan-rekan peneliti dari berbagai negara. Betty berharap agar Fasilkom tetap bisa menjaga dan meningkatkan kualitas tri dharma perguruan tingginya, walaupun mengemban amanat untuk meningkatkan kuantitas. Semoga civitas akademika Fasilkom juga bisa lebih erat bekerja sama dengan bidang ilmu lainnya.