Enam belas mahasiswa Indonesia yang berasal dari UI, ITB, dan UGM mewakili Indonesia pada ajangImagine Cup Worldwide Student Technology Competition 2009 yang diselenggarakan oleh perusahaan perangkat lunak Microsoft, 3-8 Juli 2009 di Kairo, Mesir. Dengan didampingi oleh seorang perwakilan Microsoft Indonesia, Julius Fenata dan dua orang mentor yaitu Ella Madanella (mahasiswa tingkat akhir ITB) dan Dodi Sudiana (dosen Teknik Elektro UI), mahasiswa Indonesia lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta menuju Kairo pada kamis (2/7/2009) malam. Jerih payah mahasiswa Indonesia, yang dilakukan selama berbulan-bulan siap digantikan dengan sebuah kesempatan luar biasa, untuk berkompetisi dengan ratusan mahasiswa lain dari 76 negara di seluruh dunia demi mempersembahkan yang terbaik untuk tanah air Indonesia.
Tim yang turut berkompetisi dari UI antara lain Tim Pedjoeang dan Tim Pendekar Asyik. Tim Pedjoeang terdiri dari Salman Salsabila (Fasilkom 2006), Dewi Nur Aisyah (FKM 2006), Genta Moerita (Fasilkom 2006), dan Ardiansyah (FT 2006) yang berkompetisi di kategori Design For Development Award. Sedangkan Tim Oendekar Asyik terdiri dari empat orang mahasiswa Teknik Elektro UI angkatan 2005 dengan kategori Embedded Development.
Bertempat di Intercontinental City Stars Hotel-Kairo, seluruh finalis dari 76 negara berkumpul dan berbaur dalam hawa kompetitif yang disatukan dengan moto “You Win, We All Win”. Salman, slah satu anggota Tim Pedjoeang, berbagi cerita mengenai hari-hari kompetisi yang mendebarkan dan perjalanannyayang indah di Kairo, “Para panitia menyambut kami dengan hangat dan senyuman yang ramah. Bahkan sesaat sampai di Kairo, saya dan rekan-rekan dapat melihat dan merasakan langsung eksotisme kota Kairo yang penuh dengan romantisme sejarah yang mengagumkan” Kata Salman. Hari pertama di Kairo, seluruh finalis mengikuti proses registrasi di pagi hari, kemudian dilanjutkan dengan general briefing dan opening ceremony di malam hari, bertempat di Citadel, yaitu komplek masjid dan benteng peninggalan Sholahuddin Al-Ayyubi.
Kompetisi untuk kategori Design for Development yang diikuti oleh Tim Pedjoeang, baru diselenggarakan di hari keempat dalam perjalanan mereka ke Kairo. Dengan demikian, Tim Pedjoeang memiliki kesempatan selama 2 hari sebelum kompetisi dimulai untuk berwisata menjelajahi sudut kota Kairo, mulai dari tempat bersejarah seperti Piramida Gaza, Sphynx, Museum Papirus, dan Museum Nasional Mesir.
Akhirnya di hari berikutnya, saat yang dinanti-nantikan Tim Pedjoeang telah tiba, yaitu mempresentasikan software LaTansa buatan Tim Pedjoeang di hadapan para dewan juri. Salman menggambarkan suasana yang menegangkan saat itu di mana kurang lebih 25 menit, presentasi berhasil dilalui dengan tempo agak cepat. Selanjutnya diikuti dengan 15 menit sessi tanya jawab. “Kelima juri dengan latar belakang beragam itu sangat antusias menyimak presentasi kami. Bahkan di sore hari setelah jadwal presentasi itu, salah seorang juri mengundang kami berbincang-bincang lebih lanjut tentang software LaTansa yang kami buat,” jelas Salman.
Di puncak acara, tepatnya pada hari keenam dalam catatan perjalanan di Kairo, Salman dan kontingen finalis dari Indonesia serta Negara lainnya menghadiri World Festival di Piramida Gaza. Di tempat inilah diumumkan para pemenang dari seluruh kategori yang diperlombakan dalam Imagine Cup Worldwide Student Technology Competition 2009. Detik-detik yang mendebarkan untuk Tim Pedjoeang akhirnya tiba, panitia mengumumkan pemenang untuk kategori Design For Development Award. Juara pada kategori ini diraih oleh Malaysia (Tim Cosmic & Tim Capricorn) dan China (Tim Digital Studio). Awalnya Tim Pedjoeang sangat optimis dengan hasil kompetisi ini, “Kami optimis bisa masuk tiga besar, apalagi mengingat salah seorang juri kami sangat antusias dan mengajak berbincang-bincang setelah presentasi software LaTansa dari Tim Pedjoeang,” kata Salman, namun demikian, Tim Pedjoeang dan kontingen Indonesia lainnya tetap berhati besar dan merasa bangga karena sudah berhasil menjadi finalis dan mendapatkan kesempatan yang istimewa di kancah internasional. Kekecewaan tim Indonesia terobati saat diumumkan bahwa salah satu tim wakil Indonesia yaitu Tim Big Bang dari ITB, berhasil mengharumkan nama Indonesia di kompetisi teknologi tingkat dunia dengan mendapatkan The Best Windows Mobile Award.
Salman mengakui bahwa banyak pengalaman baru yang didapatkan selama mengikuti Worldwide Final Imagine Cup2009 ini. Pengalaman Tim Pedjoeang UI ini menjadi pelecut semangat untuk terus berusaha lebih baik lagi. “Bertemu dengan orang-orang hebat dari seluruh penjuru dunia membuat kami sadar bahwa kemampuan kami masih belum ada apa-apanya. Masih banyak orang-orang hebat di luar sana yang menjadi inspirasi kami untuk selalu memperbaiki diri dan meningkatkan kompetensi. Kami juga sadar bahwa di luar sana, masih banyak peluang sukses bertebaran dan hanya dapat diraih jika kita mau berdjoeang untuk menggapainya,” tegas Salman.