“Children of Dream”: Sebuah Mimpi Komunitas Film UI

“Children of Dream”: Sebuah Mimpi Komunitas Film UI

On Tuesday, March 02 nd, 2010

Jika tak ada aral melintang, komunitas pecinta film di lingkungan Universitas Indonesia akan merilis film layar lebar tahun depan. Sebuah film garapan mahasiswa yang bertitel Childrean of Dream akan diproduksi pada tahun 2011. Niat tersebut tercetus dalam sebuah jumpa pers di runag Soelaeman Soemardi Media center, FISIP UI pertengan Maret lalu.

Film ini digagas oleh .Xociety of Movie Lovers (.XML), Sebuah organisasi perfilman di fasilkom UI. XML tidak bekerja sendirian. rencananya mereka akan bekerjasama dengan sejumlah organisasi perfilman di fakulatas lain, seperti Psychology Independent Movie Community (PsiM-C), FISIP Kine Alternatif (Fiktif), dan Art Community of MIPA (ArcofMIPA).

Para pemain dan kru film kebanyakan juga dari kalangan mahasiswa. “Para kru, produser, dan sutradara film Children of Dream sebagaian adalah mahasiswa UI yang berpengalaman dalam produksi film ataupun yang mempunyai minat di bidang perfilman”, tentang Robert dari XML.

Dalam kesempatan itu juga ditampilkan teaser film tersebut. Teaser Children of Dream: Catch The Yellow Bus! menampilkan pengenalan tiga karakter utaman dalam film Children of Dream. Karakter Salman (10), seorang anak jalanan yang bermimpi menjadi dokter. Dalam menjalani ‘pekerjaan’ sehari-harinya, salaman selalu diiringi semangat untuk belajar menjadi orang yang lebih baik. Selain ituada karakter Rizka (22), seorang mahasiswa tingkat terakhir fakultas Ekonomi UI dan juuga seorang fotografer masa depan yang bergelut dalam masalah keluarganya.

Terakhir, ada karakter Tu Yen (15), seorang anak korban trafficking dari sebuah negara di kawasan Indocina yang terdampar di Jakarta. Karena hal ini, ia hanya bisa berbahasa Laos dan sedikit bahasa Inggris. Salman dan Tu Yen adalah anak jalanan yang dikelolah oleh Bang Ompong yang merupakan Bos anak jalanan.

Dukungan terhadap rencana pembuatan film Children of Dream hingga kini masih mengalir. Jumlah dukungan di situs jejaring sosial Facebook terus bertambah setiap harinya. Dari pihak universitas, izin produksi film di dalam kampus juga sudah dikantongi. Tinggal satu masalah, yaitu produksi film tersebut membutuhkan dana segar yang cukup besar.

“Children of Dream akan mencari dukungan melalui beberapa mekanisme; investasi, sponsorship dan donasi. Tim Children of Dream terbuka kepada siapa saja yang ingin melakukan investasi, donasi, ataupun melalui sponsor di film ini”, ungkap Robert.

Hal-hal besar seringkali diawali dari sebbuah mimpi. Children of Dream perlu dukungan banyak pihak agar  tidah berhenti menjadi investor atau donatur?

Mari kita dukung XML dan komunitas film UI!

Leave a Reply

We usually reply with 24 hours except for weekends. All emails are kept confidential and we do not spam in any ways.

Thank you for contacting us :)

Enter a Name

Enter a valid Email

Message cannot be empty

X