Mahasiswa Berprestasi (Mapres) merupakan seorang mahasiswa yang mencerminkan penerapan nilai tri dharma perguruan tinggi dalam pribadinya. Tidak hanya faktor akademis yang menjadi parameter dalam kompetisi mahasiswa berprestasi ini, tapi juga faktor kontribusinya untuk masyarakat, keaktifannya dalam kegiatan-kegiatan intra serta ekstra kampus, kemampuan menggagas solusi bagi permasalahan bangsa, maupun kepiawaiannya dalam menggunakan bahasa Inggris. Seorang mahasiswa berprestasi diharapkan dapat menjadi sebua role model output yang ingin dihasilkan oleh lembaga tinggi pendidikan agar bisa mencetak lulusan yang tidak hanya unggul dalam penguasaan kompetensi, tapi juga mampu bersaing dengan SDM dari berbagai lapisan dunia dengan kemampuan soft skill-nya.
Seleksi Mapres FASILKOM UI
Tahapan-tahapan yang ada dalam seleksi mahasiswa berprestasi terdiri dari seleksi tingkat fakultas, universitas, dan nasional. Setiap tahapannya terdiri dari pengujian dalam bahasa inggris, curriculum vitae, karya tulis, presentasi, dan psikotes. Tahapan-tahapan ini juga berlaku di seleksi Mapres Fasilkom UI dan di tingkat UI.
Andreas Senjaya, seorang mahasiswa Fasilkom UI memulai langkah pertamanya dengan mengumpulkan keinginan kuat untuk menjadi tiga besar Mapres Fasilkom UI tahun 2010. Kebulatan tekad itu selalu ia tanam baik-baik dan ia tulis di tempat-tempat yang sering ia temui. Keinginan ini yang membawanya untuk memulai persiapan Mapres lebih awal yaitu dengan banyak bertukar pikiran dengan para senior yang sebelumnya pernah melalui kompetisi Mapres ini. Rahmad Mahendra (Mapres I Fasilkom 2008), M Ilman Akbar (Mapres I Fasilkom 2009), Faisal Karim (Mapres III UI 2009) adalah orang-orang yang sering Andreas temui untuk bertukar pikiran dan menerima saran-saran dalam mempersiapkan diri menghadapi kompetisi Mapres ini.
Seleksi Mapres tingkat fakultas di Fasilkom UI pun dimulai pada minggu ke-4 Maret hingga minggu ke-2 April. Rangkaian seleksi yang dilakukan berupa pengumpulan CV dan karya tulis, tes psikotes, tes writing, listening, dan Focus Group Discussion (FGD) dalam bahasa inggris, serta diakhiri dengan tes presentasi. ”Terus terang, keunggulan yang paling saya andalkan dalam diri saya adalah pada CV dan presentasi, sehingga saya benar-benar memaksimalkan keunggulan itu. Sedangkan untuk aspek bahasa inggris dan karya tulis, saya merasa masih banyak yang lebih unggul dalam kompetisi Mapres Fasilkom ini” ” kata Andreas.
Hari demi hari menjelang seleksi Mapres Fasilkom akhirnya tak terelakkan lagi. Di tengah himpitan kesibukan kuliah di Fasilkom, Andreas berusaha untuk tetap maksimal dan total dalam kompetisi Mapres tingkat fakultas ini. Beberapa usaha yang Andreas lakukan antara lain dengan sering sekali pergi ke Perpustakaan Pusat UI untuk mencari referensi karya tulis, memperbanyak intensitas berbicara bahasa inggris dalam kehidupan sehari-hari, lebih banyak membaca koran seperti Jakarta Post di perpustakaan Fasilkom, latihan simulasi FGD bahasa inggris dan juga latihan simulasi presentasi dengan teman-teman. Semua persiapan itu memang sangat berat dan menguras tenaga tetapi itu merupakan konsekuensi dari pilihan keinginan untuk menjadi tiga besar Mapres Fasilkom UI 2010.
Menuju Seleksi Mapres tingkat UI
Saat tiba hari pengumuman hasil seleksi mapres Fasilkom, terpilihlah Andreas Senjaya sebagai Mahasiswa Berprestasi Utama Fasilkom UI yang akan mewakili fakultas menuju seleksi tingkat universitas. Andreas berbagi mengenai perasaannya saat berhasil menjadi Mapres tingkat fakultas “Perasaan saat itu tidak dapat digambarkan dengan kata-kata, bercampur-campur antara tidak percaya, bersyukur, dan takut. Menghadapi kenyataan bahwa dalam tahap selanjutnya saya harus berhadapan dengan orang-orang terbaik perwakilan tiap Fakultas sempat membuat saya ciut, terlebih sebagian dari mereka telah memiliki nama besar dan prestasi di tingkat internasional. Tapi saya akhirnya bisa membulatkan tekad untuk terus maju, sekali baju zirah telah dikenakan maka pantang untuk ditanggalkan lagi. Saya akan maju membawa nama Fasilkom dalam seleksi tingkat UI nanti” ucap Andreas dengan penuh rasa bangga dan percaya diri.
Andreas mengutip pesan seorang dosen yang juga tidak kenal lelah men-supportpara mahasiswa , yaitu Ibu Kasiyah. Beliau pernah menyampaikan bahwa kompetisi Mapres di UI itu akan menyenangkan bila kita memandangnya berbeda. Bagi Andreas, pesan dan nasehat itu benar adanya. Melalui kompetisi Mapres ini, Andreas mendapat banyak kenalan baru dan pengalaman yang berharga. “Bertemu dengan orang-orang hebat se-UI benar-benar sangat menginspirasi saya. Ada yang pernah berpergian lebih dari 9 negara di dunia, ada yang IPKnya luar biasa tinggi, ada yang bahasa inggrisnya sangat hebat, ada yang kemampuan komunikasi verbalnya sangat baik, dan masih banyak lagi kemampuan-kemampuan Mapres fakultas lain yang membuat saya kagum. Rasa ciut dan tidak percaya diri pasti selalu muncul tapi tetap takkan saya biarkan semakin membesar” ujar Andreas.
Tahapan seleksi mapres di tingkat UI tidak jauh berbeda dengan seleksi di tingkat Fakultas. Perbedaan yang paing besar adalah pada seleksi bahasa inggris di tingkat UI menggunakan metode speech sesuai dengan tema yang didapatkan seketika itu dan kemudian menjawab pertanyaan dari peserta lain. Pada tahun ini semua proses seleksi di lakukan di FK UI Salemba. Andreas pun berbagi mengenai pengalamannya ketika ia harus berhadapan dengan jarak yang lumayan jauh ke Salemba, kemacetan, kehujanan sewaktu mengendarai motor dan banyak cerita perjuangan di balik usaha meraih prestasi Mapres ini.
Dengan berbekal modal kerja keras dan semangat mempersiapkan diri sebelum hari-hari kompetisi di tingkat UI, Andreas melangkah dengan yakin dan percaya diri. ” Satu kunci yang membuat saya bisaperform di tingkat UI adalah kerja keras dan percaya Allah pasti akan memberikan yang terbaik” kata Andreas. Untuk kompetisi bidang karya tulis, Andreas mendapat bimbingan dari beberapa dosen yaitu Bpk. Yugo Isal, Bpk. Adila, Ibu Putu (Dosen Fasilkom UI) dan Ibu Imbuh (Dosen FE UI), begitupula kakak kelas Andreas yaitu Mahen dan Muhamad Ilman. Dalam persiapan kompetisi bahasa inggris, Andreas mendapatkan bimbingan dari Bpk. Ruli Manurung (Dosen Fasilkom UI), Jonathan (mahasiswa Fasilkom 06), dan Rully Prasetya (mahasiswa FE 07).
Begitupula dalam pengumpulan data untuk karya tulis, Andreas juga mengusahakan untuk berkunjung ke SMESCO, Kementrian Koperasi dan UKM, serta Kadin. Dalam persiapan presentasi, ia mendapat bimbingan dari Ibu Imbuh (Wakil Direktur UKM Center FE UI), Mansyur (FISIP 06), dan Arief Munandar (candidate doktor FISIP UI). Sedangkan dalam penyusunan CV , Andreas dibantu oleh Bpk. Adila (Dosen dan Mahalum Fasilkom), Big Zaman, Topan, serta ketua-ketua lembaga di Fasilkom UI. Andreas merasakan begitu besarnya dukungan dan bantuan dari rekan-rekannya di Fasilkom UI yang selalu rela membantu dan membimbingnya.
Bahkan untuk mempersiapkan presentasi, Andreas cukup intens melatih melakukan presentasi berkali-kali, hingga ia merasa hafal betul isi slide presentasinya. Andreas terinspirasi oleh cara presentasi Steve Jobs yang mengatakan bahwa kunci dari keberhasilan presentasi adalah rehearse (berlatih) berkali-kali.
Andreas berbagi mengenai motto hidupnya, “Nilai kerja keras merupakan implementasi dari motto hidup saya: man jadda wajada (siapa bersungguh sungguh pasti akan berhasil), sehingga kerja keras merupakan suatu harga wajib yang harus dibayar untuk sebuah keberhasilan dalam hal apapun. Selain kerja keras saya juga sangat menyadari kebutuhan untuk menciptakan inovasi-inovasi, itulah yang menyebabkan saya banyak berinovasi terutama pada saat sesi presentasi dan psikotes”ucap Andreas.
Tanggal 12 Mei 2010, momen Malam Apresiasi Prestasi (MAP) tahun 2010 diselenggarakan. Momen ini benar-benar berkesan dan mengejutkan bagi Andreas. Ia berhasil meraih Peringkat Kedua Mapres (Mahasiswa Berprestasi) Tingkat UI. “Saya sangat bersyukur di momen seperti itu bisa disaksikan oleh kedua orang tua saya, bisa membuat mereka bangga adalah kebahagiaan yang mendalam bagi saya. MAP juga disaksikan oleh Pak Yugo dan jajaran rektorat, disaksikan oleh teman-teman Fasilkom, serta disaksikan banyak mahasiswa berprestasi UI lainnya. Senang rasanya bisa membawa nama Fasilkom harum di tingkat UI” ucap Andreas.
Tidak sampai disitu, selepas kompetisi mapres dan capaian yang diraihnya saat ini, Ia termotivasi untuk dapat menginspirasi dan menjadi manfaat bagi banyak orang. Pada tahun yang akan datang, Andreas ingin memfokuskan diri dan berdedikasi dalam pembinaan calon Mapres Fasilkom berikutnya. Usai kompetisi Mapres 2010, rasa syukur Andreas semakin bertambah ketika ia juga mendapat liputan dari TV One (Program “Data dan Fakta) untuk berbagi mengenai prestasinya.