Pizza Kalkun: Ide Bisnis Brilian dari Obrolan Makan Siang

Pizza Kalkun: Ide Bisnis Brilian dari Obrolan Makan Siang

On Sunday, May 15 th, 2011

kalkunBermula dari obrolan makan siang biasa, siapa yang bakal menyangka jika akan muncul ide usaha brilian yang kreatif dan inovatif?

Itulah yang dialami empat mahasiswa Fasilkom UI sekaligus founder dari bisnis Pizza Kalkun. Aprilianto, Danny Handoko, Febrian Shandy, dan Alfadesta tak pernah mengira kalau bincang-bincang santai yang biasa mereka lakukan di saat makan siang bisa berujung pada bisnis riil yang mendatangkan uang bagi mereka.

Saat diwawancara tim BitMagz, Shandy sambil tersenyum menuturkan, “Gagasan Pizza Kalkun ini muncul salah satunya terinspirasi dari salah satu adegan yang ada di Mr. Bean (drama komedi dari Eropa) yang memperlihatkan kepala Mr. Bean masuk ke dalam badan kalkun.” Dari situ muncul ide untuk membuat produk berbahan dasar kalkun. Selain karena adegan Mr. Bean tersebut, keempatnya tertarik membuat produk dengan bahan kalkun karena masih belum ada yang memasarkan di Indonesia.

“Kalau daging ayam atau daging sapi kan sudah umum banget. Banyak yang punya produk di situ (berbahan dasar daging ayam atau daging sapi),” jelas Danny. Mereka ingin menampilkan sesuatu yang baru yang belum pernah ada di pasar. Maka terciptalah ide membuat produk Pizza Kalkun ini.

Saking seriusnya, tim Pizza Kalkun sampai rela melakukan survei ke peternakan kalkun di Yogyakarta. Ternyata banyak hal menarik yang mereka peroleh dari sana. Kalkun ternyata unggas yang tidak memakan dedak atau bekatul, atau pakan ternak lainnya. Kalkun hanya memakan dedaunan dan rumput. Alhasil, daging kalkun rendah kalori. “Ini salah satu competitive advantage yang bisa kami tawarkan ke konsumen maupun calon konsumen Pizza Kalkun,” tutur April.

Bak pungguk yang bersambut bulan, keempatnya kemudian melihat kesempatan memperkenalkan ide mereka dalam ajang UI Young and Smart Entrepreneurship Program (UI YSEP) tahun 2010 yang diselenggarakan Direktorat Kerjasama dan Inkubator Bisnis Universitas Indonesia. Mulai Juni 2010, ide yang lahir dari obrolan makan siang tadi mereka seriusi. Mereka kemas gagasan mereka dalam bentuk proposal bisnis dan pada akhirnya berujung pada kemenangan mereka pada kompetisi UI YSEP tersebut dan didanai Dikti.

Sejak itu, bisnis Pizza Kalkun mulai naik dan dilirik banyak orang. Empat sekawan yang merintis bisnis ini secara konstan berupaya mengembangkan bisnisnya. Hingga bulan Januari tahun ini, Pizza Kalkun telah memiliki sebuah toko dan 2 orang karyawan. Rata-rata omzet per bulannya pun bisa dibilang sangat lumayan, mencapai Rp 5.000.000 setiap bulannya. Di samping pizza, menu makanan yang ditawarkan Pizza Kalkun kini pun makin beragam. Ada Spaghetti Kalkun, Pizza Kalkun Nasi/Nasi Merah, Sup Tulang Kalkun, dan Sandwich Kalkun.

Berwirausaha.. Siapa Takut ?

Tim Pizza Kalkun saat berbincang-bincang dengan BitMagz menceritakan banyak hal yang bisa dipelajari bagi mahasiswa yang ingin terjun berbisnis. April, salah satunya, memberikan saran bagi calon wirausahawan muda untuk langsung menekuni bisnis tanpa mengkhawatirkan hal-hal yang belum tentu terjadi. “Kadang banyak mahasiswa yang punya ide bagus tapi ngga jadi bisnis soalnya mereka takut ada masalah-masalah muncul. [Mereka] kebanyakan mikir dan analisis malah jadinya batal berbisnis. Padahal masalah-masalah yang mereka bayangkan itu, belum tentu akan terjadi saat mereka sudah menjalankan bisnis,” tegas April.

Senada dengan April, Shandy yang mengaku gemar berbisnis sejak SMA ini menekankan pentingnya lingkungan dalam kesuksesan seseorang berbisnis. “Saya senang berkumpul dengan orang baru. Di sini (Fasilkom UI) pun saya senang bertemu dengan komunitas. Tapi saya lebih memilih komunitas di luar kampus. Kalau saya kebetulan senang (berkumpul) dengan komunitas blogger Depok,” tukas Shandy.

Shandy mengimbuhkan, dalam komunitas tersebut, dia bertemu dengan banyak orang yang satu visi dengannya. Tak sedikit pula yang sudah memiliki bisnis besar. Dari mereka Shandy belajar banyak mengenai bisnis. Sehingga tak mengherankan jika di sela kegiatan akademis dan kesibukannya mengurus Pizza Kalkun, Shandy pun aktif mengelola bisnis konsultasi digital. Namun, menurut Danny yang bercita-cita mempunyai bisnis berskala internasional nantinya, berbisnis saat kuliah harus cermat. Jangan sampai bisnis yang dikerjakan mengesampingkankewajiban utama mahasiswa—menuntut ilmu.

Danny berpendapat, “Kalau mengelola bisnisnya dalam tim, mending saling menyesuaikan jadwal kuliah sehingga masih tetap ada waktu berkumpul bersama meski kuliah juga sibuk. Jadi bisnis dan kuliah bisa sama-sama terkendali.”

Selain itu, tim Pizza Kalkun berpesan pada mahasiswa yang ingin berbisnis untuk rajin mengikuti kegiatan, baik itu seminar, konferensi, maupun lokakarya yang berkaitan dengan kewirausahaan dan mempelajari lebih jauh soal pengelolaan sumber daya. Ini, menurut mereka penting, karena dari pengalaman mereka itu merupakan kunci sukses bisnisnya.

Kalkun Day: Hari Rabu, Harinya Kalkun!

Promosi tentu hal yang esensial bagi sebuah bisnis. Tim Pizza Kalkun pun memahami itu. Sampai saat ini, promosi Pizza Kalkun dilakukan secara online melalui media sosial mereka. Salah satu kegiatan yang menarik adalah Kalkun Day.

Tim Pizza Kalkun mencanangkan hari Rabu sebagai hari kalkun. Awalnya ini hanya berlaku di lingkungan Fasilkom UI saja. Akan tetapi karena kabarnya tersiar luas, kini Kalkun Day berlaku di seantero Universitas Indonesia. Pada Kalkun Day, orang-orang secara massal dapat memakan produk Pizza Kalkun dengan memesannya sehari sebelumnya di Twitter. Tertarik mencoba? Silahkan pantau terus lini masa Pizza Kalkun di @pizzakalkun dan pesan produk Pizza Kalkun kesukaanmu! Dan yang paling penting, seperti pesan tim Pizza Kalkun, mulailah bisnismu dari sekarang! (GRH)

Leave a Reply

We usually reply with 24 hours except for weekends. All emails are kept confidential and we do not spam in any ways.

Thank you for contacting us :)

Enter a Name

Enter a valid Email

Message cannot be empty

X