Microsoft Indonesia kembali hadir di Fasilkom UI dalam Seminar Reboan yang diselenggarakan pada Rabu, 6 April 2011. Dalam kesempatan ini, Microsoft Indonesia tak hanya berbagi pengetahuan terkait teknologi mutakhir pada mahasiswa Fasilkom, melainkan mereka pun akan merekrut mahasiswa-mahasiswa semester 4 hingga 7 Fasilkom UI untuk bergabung dengan Microsoft. Marta Jonatan, Human Resource Director Microsoft Indonesia yang hadir pada seminar yang bertajuk “Application for Microsoft Intern to MACH Program” menuturkan “Microsoft ingin menarik mahasiswa-mahasiswa berpotensi lebih dini supaya mereka bisa merasakan sendiri bekerja bersama kami.”
Diawal seminar, Marta Jonatan menjelaskan dengan detil tentang Microsoft. Mulai dari lini bisnis yang dimiliki, pertumbuhan bisnis sepuluh tahun terakhir, nilai-nilai yang dipegang teguh, penghargaan-penghargaan yang pernah diraih, hingga suasana kantor serta beragam kemudahan bekerja yang ditawarkan Microsoft. Peserta seminar Reboan tampak amat antusias mendengar penjelasan Marta. Seminar kemudian berlanjut dengan pemaparan mendetil mengenai program Intern to Microsoft Academy of College Hires (MACH).
Program Intern to MACH baru pertama kali diadakan di Asia Pasifik dan Indonesia. Microsoft melakukan serangkaian seleksi pada 3 kampus ternama di Indonesia (Universitas Indonesia, Bina Nusantara University, dan Institut Teknologi Bandung). Dari proses seleksi tersebut akan dipilih 4 orang mahasiswa terbaik untuk menjalani program internship di Singapura selama tiga bulan. Program internship dimulai dari bulan Juni hingga Agustus 2011. Selama berada di Singapura, keempat mahasiswa terpilih tersebut akan mendapat bimbingan dari seorang internship manager serta seorang mentor selama menjalankan proyek-proyek yang diberikan kepada mereka.
Maria Jonatan berharap mahasiswa Indonesia harus bisa dan berani bersaing dengan mahasiswa-mahasiswa global. “Meski misalnya dari segi bahasa, mungkin kita kurang jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga, namun kalian (mahasiswa-mahasiswa) harus tetap percaya, berani bertanding, dan harus mau belajar.” Marta menutup dengan mengekspresikan optimismenya yang tinggi akan kemampuan mahasiswa Indonesia. “Saya percaya mereka bisa!”
