Fasilkom UI menerima kedatangan seorang news anchor ternama, Prabu Revolusi yang mengisi acara Workshop Public Speaking, Jumat (14/10) di Aula Fasilkom UI. Workshop Public Speaking ini tidak hanya diikuti oleh mahasiswa Fasilkom semata, melainkan turut dihadiri oleh beberapa perwakilan fakultas-fakultas UI lainnya.
Prabu Revolusi yang lahir pada tahun 1980 ternyata memiliki perhatian khusus pada kemampuan public speaking para mahasiswa. Menyelesaikan pendidikannya di Jurusan Fisika dan Rekayasa ITB, Prabu memutuskan untuk terjun di dunia yang sama sekali berbeda, yaitu jurnalistik dan public speaking, khususnya saat ia bekerja di Trans TV pada tahun 2006.
Dua topik utama dibahas dalam Workshop Public Speaking ini, yaitu alasan pentingnya mahasiswa IT memiliki kemampuan public speaking, serta tips-tips bagaimana menjadi seorang public speaker yang baik.
Prabu menyebutkan dua nama pakar IT tersohor yang adalah orang-orang terkaya di dunia, yaitu Steve Jobs dan Bill Gates. Prabu menuturkan bahwa kemampuan berbicara Steve Jobs dan Bill Gates yang persuasif merupakan modal mereka yang sangat berharga. Ia melanjutkan, salah besar jika muncul persepsi bahwa mahasiswa IT tidak perlu menguasai public speaking. Komunikasi merupakan suatu seni mempengaruhi orang; oleh karena itulah mahasiswa sebagai agen-agen perubahan perlu sekali kemampuan public speaking. Menurutnya, tanpa kemampuan komunikasi yang baik, alangkah sulit bagi para pelaku IT untuk menjual produk-produk software yang telah mereka kembangkan.
Lanjutnya, orang yang sukses adalah orang yang memiliki kemampuan public speaking yang baik; sementara itu, seseorang yang cerdas dan jenius tidak akan menjadi apa-apa tanpa kemampuan berbicara yang baik.
Lebih lanjut, Prabu pun berbagi beberapa teknik public speaking:
- Hal terpenting yang harus dilakukan sebelum berbicara adalah riset. Oleh sebab itu, perdalam pengetahuan tentang topik yang akan dibawakan.
- Agar sanggup meyakinkan orang lain, kita harus dapat melakukan personal approach agar orang tersebut merasa memiliki keterikatan dengan kita.
- Untuk memperlancar pembicaraan, galilah pengetahuan sedalam-dalamnya. Fenomena ‘blank’ terjadi akibat kurangnya wawasan. Tips yang paling mudah untuk mengatasi fenomena tersebut adalah dengan kembali mengutarakan argumentas.
- Kunci untuk menjadi seorang komunikator yang baik adalah mampu mengendalikan emosi.
- Agar terhindar dari kesalahan saat berbicara, tanamkan pikiran positif bahwa argumentasi kita tidak salah. Apabila memang salah, akui bahwa kita salah dan mintalah maaf kepada komunikan kita.
Jerih lelah para staf humas BEM Fasilkom UI yang berperan sebagai organizer, terbayar sudah. Aula Fasilkom UI dipadati oleh peserta yang seluruhnya tampak sangat antusias mengikuti workshop. Prabu pandai membangun minat para peserta dan ia membawakan Workshop Public Speaking ini dengan sangat interaktif. Para peserta
pun berharap workshop serupa dapat kembali diadakan dalam waktu dekat.
“Public Speaking adalah masalah mental, bukan keterampilan. Kita dapat berbicara karena kita berpikir bahwa kita bisa. Begitu pun sebaliknya.”
Prabu Revolusi