Tahun ini menjadi tahun ke-6 diselenggarakannya acara Computer Festival (Compfest) Fasilkom UI. Salah satu rangkaian acara Compfest adalah Seminar dengan tema “IT Empowerment for the Next Chapter of Globalization“. Seminar dilaksanakan dua hari, yaitu pada hari Sabtu, 27 September 2014 di Balai Sidang UI dan Minggu, 28 September 2014 di Pusat Studi Jepang UI. Rangkaian Seminar ini dapat diikuti oleh masyarakat umum (tanpa dikenakan biaya). Dalam sehari, seminar terbagi menjadi 3 sesi yang membahas berbagai inovasi IT pada bisnis dimasa depan.
Tercatat dalam setiap seminar Compfest 2014, lebih dari 360 peserta terdaftar. Berikut cuplikan seminar Compfest 2014 hari pertama dan kedua:
- Joko Banu Sastriawan dengan topik “Revolution of Human-Computer Interaction with the Internet of Things“
Dalam seminarnya, Joko menjelaskan bahwa Intel Internet of Things (IoT) memiliki tiga komponen utama yaitu Intelligent Device, Intelligent System of System, dan End to End Analytics. Salah satu keuntungan dari pemanfaatan IoT ini adalah pelayanan yang terpadu dan mampu terhubung dengan banyak jaringan. Joko juga mengakui bahwa dalam pemanfaatan IoT ini terdapat tantangan-tantangan bagi penggunanya meliputi security issues, privacy dan massive data crunch.
- Muhammad Imran membahas tentang “The Age of Big Data“
Imran mengibaratkan Big Data adalah sebuah virus ebola yang datanya terus bertambah dan berkembang hingga menjadi sebuah himpunan data yang sangat besar. Himpunan data yang sangat besar itulah yang kemudian disebut dengan Big Data. Imran juga menjelaskan bahwa di dalam pendekatannya Big Data terdiri dari 3 karakteristik yaitu volume, variety dan velocity.
- Aldi Haryopratomo dan Albert Zhang (mewakili Ferry Unardi) dengan topik “The Important Things of E-Commerce toward ASEAN Economic Community 2015“
Dalam semianrnya, Aldi percaya bahwa dengan adanya isu AFTA 2015 tidak akan membuat Indonesia lemah jika saat ini Indonesia mulai membangun kekuatan ekonomi berlandaskan pada sistem bottom-up yang diibaratkan bahwa orang-orang desa pun bisa memiliki bisnis berskala nasional. Selain itu, melalui kacamata e-commerce dari Traveloka.com, Albert mengatakan bahwa pentingnya membangun sistem berdasarkan customer development model. Traveloka.com membagi beberapa tahap dalam pemodelannya yaitu customer discovery, customer validation, customer creation, danscaling and investment.
- Ongki Kurniawan membahas tentang “How to Implement Business IT Analytic in Indonesia Telecommunication“
Ongki menyebutkan bahwa perusahaan-perusahaan telekomunikasi telah menggeser fokusnya kepada internet yang merupakan potensi besar pada saat ini. Mereka menyadari bahwa penduduk Indonesia lebih sedikit dari jumlah simcard yang ada, sehingga internet merupakan salah satu kesempatan perusahaan-perusahaan telekomunikasi untuk mengembangkan bisnisnya. Maka dari itu, pada seminar ini dijelaskan bagaimana perusahaan-perusahaan tersebut mempertahankan loyal customer, mengelola dan menganalisis data-data yang dimiliki dari para pelanggannya, mengimplementasikan business objective yang dimiliki dengan informasi yang dimiliki, dan sebagainya.
- Budi Gandasoebrata dengan topic “Security Vulnerability in Business Perspective“
Banyak perusahaan yang saat ini telah didukung oleh teknologi baik dalam proses internal perusahaan maupun interaksinya dengan pelanggan. Keamanan yang bentuknya fisik telah bergeser ke dalam bentuk dijital sehingga keamanan informasi menjadi salah satu fokus setiap perusahaan. Budi hadir untuk memberi gambaran bagaimana pentingnya pengelolaan keamanan informasi pada sebuah perusahaan, apa saja hal-hal yang harus dipertimbangkan untuk memulai bisnis onlineterutama pada aspek keamanan, dan bagaimana mengatur tingkat keamanan suatu perusahaan yang sesuai dengan kebutuhan.
- Pulkit Jaiswal membahas tentang “Code Your Own Drone with Garuda Cloud and AppBuilder“
Pulkit yang datang dari Singapura untuk menjadi pembicara seminar ini memberikan penjelasan tentang penggunaan drone yang dapat membantu berbagai aspek kehidupan masyarakat. Pada awalnya, beliau menjelaskan bagaiman drone digunakan pada berbagai lini masyarakat dan pemerintahan serta bagaimana drone bekerja. Setelah itu, Pulkit membagikan beberapa tips sukses kepada para peserta dan memberikan inspirasi kepada mereka untuk mengembangkan dronenya sendiri.
Selain seminar, Compfest 2014 juga menyelenggarkaan rangkain yang untuk pertama kalinya masuk menjadi rangkaian acara yaitu Academy yang merupakan kegiatan pelatihan pembuatan anmasi dengan menggunakan aplikasi open source dan blender. Pelatihan yang dilaksanakan pada bulan Mei 2014 ini terdiri dari Animation Academy (edukasi pembuatan film animasi), Short Academy (mini roadshow mengenai keuntungan teknologi untuk mempermudah koordinasi organisasi), dan Workshop bekerjasama dengan bidang kompetisi untuk menambah pengetahuan peserta kompetisi. Rangkaian academy ini terbuka untuk umum dan pendaftar akan diseleksi berdasarkan kualifikasi tertentu sehingga dapat dibentuk satu tim dengan proyek membuat animasi 3D. Rangkaian acara ini dilaksanakan mulai bulan Mei 2014 di Fakultas Ilmu Komputer, UI Depok. (IP/RDP)