Tri A. Irfan, Mahasiswa Fasilkom UI menjadi Finalis Hult Prize, Boston USA

Tri A. Irfan, Mahasiswa Fasilkom UI menjadi Finalis Hult Prize, Boston USA

On Thursday, August 18 th, 2016

Tri Ahmad IrfanFasilkom UI kembali mengukir prestasi di kompetisi berskala internasional. Mahasiswa Universitas Indonesia berhasil menjadi finalis di HULT Prize Challange yang diadakan oleh HULT International Business School.

Hult Prize adalah kompetisi yang ditujukan untuk mahasiswa di seluruh dunia dalam mengembangkan ide start-up yang dapat menyelesaikan permasalahan global seperti akses makanan dan air bersih, energi, dan pendidikan. Ada lebih dari 25,000 partisipan dan 60 tim yang lolos ke regional final di Boston, dan salah satunya adalah tim dari Universitas Indonesia. Tim ini beranggotakan Cania Citta Irlanie (Ilmu Politik 2013), Aditya Rian Anggoro (Alumni Fakultas Ekonomi), Tri Ahmad Irfan (Ilmu Komputer 2013), dan Arita Gloria Zulkifli (Ilmu Politik 2013).

Hult Prize memiliki dua tahap seleksi. Tahap pertama yang dinilai adalah CV masing-masing anggota dan surat motivasi setiap tim. Tim Universitas Indonesia lolos dari tahap tersebut karena mereka sudah memiliki pengalaman kegiatan di luar perkuliahan seperti proyek sosial, bisnis, dan magang. Selanjutnya pada tahap regional final, yang dinilai adalah solusi dari tantangan yang diberikan. Persiapan yang Tim Universitas Indonesia lakukan adalah melakukan brainstorming, riset ke lapangan, serta menyusun ide dan hasil riset menjadi sebuah solusi yang terstruktur.

Tim Universitas Indonesia memilih permasalahan global di bidang industri makanan. Ide yang dikembangkan adalah membuat sebuah dapur besar yang dapat memberi konsumsi dengan gizi yang mencukupi dan variasi yang beragam untuk  seluruh penduduk kota (Jabodetabek). Mereka mencoba merancang sistem supply chain yang sangat efisien sehingga distribusinya cepat dan makanan yang diterima customer masih hangat untuk dinikmati. Diharapkan dengan ide ini, masalah produksi makanan untuk masyarakat perkotaan terselesaikan dan dapat menambah lapangan pekerjaan. Dimana ide ini tentu melibatkan banyak sekali role seperti penyedia bahan makanan, distributor, pekerja packaging, reseller, serta konsumen.

Mereka terinsipirasi dari Dabbawala, sebuah start-up di India yang memberikan layanan pengantaran makanan yang sangat efisien dan murah untuk siswa dan pekerja di lingkungan perkotaan. Motivasi tim ini dalam mengikuti kompetisi adalah untuk belajar menyelesaikan masalah dengan skala besar serta membantu orang banyak.Tantangan yang tim ini hadapi adalah kurangnya waktu untuk melakukan riset langsung ke lapangan dikarenakan padatnya jadwal kuliah.

Bagi Tri Ahmad Irfan, Hult Prize memberikannya banyak inspirasi dan ilmu untuk menjadi social entrepreneur yang baik. “Saya mendapat insight dari banyak entrepreneur yang telah sukses membangun social enterprise di negara asal mereka. Selain itu, saya mendapat banyak relasi ketika kompetisi berlangsung, yang tentunya bermanfaat apabila saya terjun ke dunia entrepreneurship nanti” Ungkap Tri. Selain itu, Tri juga menyarankan untuk terus belajar berbahasa inggris lisan maupun tulisan sebagai salah satu tips untuk dapat menjadi finalis lomba internasional seperti ia dan tim nya.

Leave a Reply

We usually reply with 24 hours except for weekends. All emails are kept confidential and we do not spam in any ways.

Thank you for contacting us :)

Enter a Name

Enter a valid Email

Message cannot be empty

X